
Banyak mitos yang beredar bahwa jika ibu menyusui makan pedas membuat bayi diare, kembung bahkan menjadi ‘picky eater’. Cabai sering dituding menjadi penyebab bayi kembung, diare dan lebih rewel.
Pedas pada cabai tentu menggugah selera makan siapa saja. Kandungan pedas pada cabai sering membuat ibu menyusui menjadi cemas akan berpengaruh pada bayi saat meminum asinya.
Namun, para ahli bilang bahwa tidak ada bukti kuat bahwa rasa memengaruhi bayi. Sebenarnya, bahwa memakan berbagai rasa, termasuk makanan pedas, meningkatkan kepekaan indra pengecap bayi, sehingga membuatnya lebih mudah diberi makan di kemudian hari.
Asi tidak secara langsung dialirkN dari pencernaan ibu melainkan dibuat di dalam darah ibu. Sebagai contoh jika ibu menyusui makan sayuran, nutrisi akan ditarik ke dalam ASI, tapi komponen gasnya tidak akan memengaruhi bayi. Dibutuhkan setidaknya 4 sampai 6 jam proses makanan dari pencernaan masuk kedalam asi.
Saat bayi masih menjadi janin pun sebenarnya sudah merasakan sensasi pedas melalui darah plasenta sehingga saat bayi terlahir di dunia dan mengenal pedas melalui asi seharusnya bayi sudah tidak merasa asing. Bayi yang diberi ASI biasanya lebih mudah diberi makan nantinya karena mereka memiliki pengalaman beragam rasa berbeda dari tahap awal kehidupan mereka. Sedangkan bayi yang diberi susu formula memiliki pengalaman yang seragam.
Menurut dr. Meta Hanindita Sp.A RSUD Dr. Soetomo Surabaya, mengungkapkan jika cabai mengandung zat capsaicin, sehingga ada sebagian bayi yang sensitif terhadap zat makanan yang satu ini dan kemudian mengalami diare.
Selain diare, reaksi lain yang mungkin terjadi bila si kecil sensitif terhadap makanan pedas saat menyusui yakni:
– Rewel setelah selesai menyusui
– Tidur lebih sebentar
– Terlihat tidak nyaman
– Munculnya reaksi pada kulit
Namun, reaksi tersebut tidak selalu menandakan sebagai respon bayi terhadap makanan pedas, mungkin saja ini disebabkan oleh faktor makanan lain
Editor : Tipo Marketing Team